r

Tentang Berapa Lama Indonesia dijajah Belanda,

Pemerintah Harus Berani Luruskan Sejarah


Berapa lamakah Indonesia di jajah oleh Belanda ?. Pertanyaan ini sering menjadi pertanyaan sejumlah masyarakat Indonesia. Bahkan ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), hal ini pernah aku tanyakan kepada guru Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Ketika aku uraikan apakah dimulainya penjajahan Belanda dihitung sejak mendaratnya Cornelis de Houtman di Banten pada tahun 1596 atau berdirinya VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) pada tahun 1602, sang guru menjawab bahwa penjajahan Belanda di Indonesia dihitung sejak berdirinya VOC. Jawaban guru ini tidak membuat aku puas, sebab sepengetahuanku bahwa VOC hanya merupakan sebuah perserikatan dagang yang memonopoli pembelian rempah-rempah di Nusantara.

Saat aku kuliah tahun 1992 lalu, hal yang sama pernah kutanyakan pada Dosen Mata Kuliah Pancasila yang saat itu juga menerangkan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Aku berargumen bahwa Indonesia tidak selama itu dijajah oleh Belanda. Andaikan dihitung sejak VOC dibentuk, maka yang dikuasai oleh Belanda saat itu hanyalah perdagangan. Sedangkan pendidikan dan politik (kerajaan) tetap diperbolehkan.

Sebelum jam mata kuliah ditutup, sang Dosen (saat ini sudah Almarhum) berpesan agar selesai mata kuliah aku jangan pulang dan harus bertemu dengan beliau di kantor. Aku sedikit gugup, tapi aku harus temui dan jelaskan kenapa aku bertahan atas keyakinanku bahwa Indonesia tidak pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun.

Setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam, aku dipersilahkan duduk oleh Pak Dosen. Sikapnya yang tenang dan senyumnya yang khas membuat aku tenang. “Kenapa kamu persoalkan masalah berapa lama Indonesia dijajah Belanda ?” katanya memulai pembicaraan.

Setelah menarik nafas, kemudian aku berkata : “Saya hanya tidak ingin anak bangsa ini dibodoh-bodohi oleh sejarah yang belum tentu kebenarannya. Diseluruh buku pelajaran sejarah ataupun Pendidikan Moral Pancasila selalu dituliskan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun atau 3,5 abad tanpa pernah diuraikan sejak tahun berapa sampai tahun berapa penjajahan itu sebenarnya” kataku sambil memberikan ringkasan tahun-tahun masuknya Belanda ke Indonesia, berdirinya VOC, diserahkannya Indonesia kepada Inggris oleh Belanda, masuknya Jepang ke Indonesia dan lain-lain.

“Apa sebenarnya yang kamu harapkan tentang hal ini” kata pak Dosen lagi setelah membaca ringkasan tersebut. Kemudian kuuraikan bahwa sebagai anak bangsa saya tidak terima atas terjadinya kebohongan selama ini terhadap generasi demi generasi. Selain itu kukatakan bahwa suatu kebodohan dan kesalahan besar jika bangsa kita harus mengakui apa yang tidak kita lakukan atau alami.

“Andaikan dikarenakan sebuah kesalahan atau saya melakukan perbuatan tindak pidana sehingga pengadilan menghukum saya dengan hukuman penjara selama 1 tahun, maka saya akan akui kepada siapapun bahwa saya telah dihukum selama 1 tahun. Bukankah suatu hal yang bodoh ketika saya keluar dari penjara lalu saya katakan kepada teman-teman bahwa saya telah dihukum selama 3,5 tahun ? Kenapa saya harus bangga atas kesalahan, kebodohan dan kelemahan saya” kataku panjang lebar.

Akhirnya Pak Dosen itu mengakui bahwa dirinya juga baru saat itu terfikir apakah benar Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. “Lubis, saya akan pelajari berapa tahun sebenarnya Indonesia dijajah Belanda. Tapi sebaiknya kamu coba kirim pertanyaan itu ke Majalah Tempo pada rubric pembaca menulis dan tujukan kepada pakar-pakar Sejarah Indonesia” katanya menyarankan. Saran pak dosen tersebut kuikuti, seminggu kemudian kukirim surat pembaca menulis ke majalah Tempo namun entah kenapa tulisan yang bersifat pertanyaan tersebut tidak pernah diterbitkan. Saat itu aku hanya berfikiran positif, mungkin suratku tidak sampai.

Analisis Nina Herlina L

Berdasarkan Analisis Nina Herlina L, Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad/Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat/Ketua Pusat Kebudayaan Sunda Fakultas Sastra Unpad http://pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=14579

Tidak benar Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Kalau dihitung dari 1596 sampai 1942, jumlahnya 346 tahun. Namun, tahun 1596 itu Belanda baru datang sebagai pedagang. Itu pun gagal mendapat izin dagang. Tahun 1613-1645, Sultan Agung dari Mataram, adalah raja besar yang menguasai seluruh Jawa, kecuali Banten, Batavia, dan Blambangan. Jadi, tidak bisa dikatakan Belanda sudah menjajah Pulau Jawa (yang menjadi bagian Indonesia kemudian).

Selama seratus tahun dari mulai terbentuknya Hindia Belanda pasca keruntuhan VOC (dengan dipotong masa penjajahan Inggris selama 5 tahun), Belanda harus berusaha keras menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara hingga terciptanya Pax Neerlandica. Namun, demikian hingga akhir abad ke-19, beberapa kerajaan di Bali, dan awal abad ke-20, beberapa kerajaan di Nusa Tenggara Timur, masih mengadakan perjanjian sebagai negara bebas (secara hukum internasional) dengan Belanda. Jangan pula dilupakan hingga sekarang Aceh menolak disamakan dengan Jawa karena hingga 1912 Aceh adalah kerajaan yang masih berdaulat. Orang Aceh hanya mau mengakui mereka dijajah 33 tahun saja.

”Kesimpulannya, tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu 300 tahun untuk menguasai seluruh Nusantara” papar Nina Herlina L dalam tulisannya.

Dari analisis logis tersebut, seharusnya pemerintah melalui pakar-pakar sejarah kembali melakukan penelitian dan jika benar bahwa Indonesia tidak pernah dijajah Belanda selama 3,5 abad segera meralat buku-buku pelajaran dan sejarah di Indonesia. Sepintas lalu hal ini mungkin dianggap kecil, namun jika tidak diluruskan tidak tertutup kemungkinan akan dapat merubah image masyarakat terhadap sejarah perjuangan bangsa. Salam.